malam telah menggiringku pada kesaksian
bahwa rindu telah mati, tubuhnya
diserpih waktu, di sebuah sudut jazirah
setiap wirid yang kulafalkan
untuk memanggil kembali silam
hanya menyisakan luka
lalu khidir itu, dengan kolam-kolamnya
mengajakku
pada sebuah kesaksian yang lain
kesaksian yg sekarat sebuah kesaksian pada pohon
beringin tua
dengan dahan-dahannya
pada hujan yang terus meluncur
dan pada embun
di pucuk-pucuk api
lalu mengukir diri di tebing
segala tebing
(acvr gothess) isyarat mengekalkan mimpi
pada abadi tapi adakah yang lebih
nisbi dari penyaksian itu
kecuali hasrat yg sekarat
dan memuja pembunuhan untuk
sebuah kebangkitan
kebangkitan sang sukma pada pada jenazah yg terbakar
tapi malam telah menyuapkan
mimpinya
seribu gunung tampak biru dan
bercahaya
seribu palung tampak indah dan
mempesona
dan jurang, jurang yang menganga laksana pantat serupa bibir bibir yang mendengus dzikir
dzikir-dzikir penghujat langit
dan tubuh bumi yang telah sekarat
(acvr gothess) semakin sekarat
seakan-akan kiamat
datang dini, melumat garba, cendawan
dan segala yang ada lungkrah
gagak hitam datang dan pergi
selaksa pandang hanya karang
mungkin ombak, hanya kecipak di perigi
lalu serdadu waktu menebaskan pedang
namun segala yang berumah
dengan tiang-tiang penyangga
dan ketakutan pada muksa adalah
dusta
dan yang mengerti arti
darah
dan sementara adalah jenazah
jenazah yang berguling di lahat
dengan kafan yang melekat
ia telah datang sekaligus pergi
(acvr gothess) tapi ia bukan burung-burung
keindahan
ia adalah indah yang nestapa, dalam
kesendirian
dan merasakan dunia kiamat
pertama
ketika raga sirna, dan segala indera
lenyap
segala yang bernama bibir
dan yang keluar dari bibir
hanya kentut, letupan-letupan udara
tanpa gelombang dan gerak membusuk
di sebuah beringin keramat
kusandarkan sebentuk sajak
untuk bersulang tuak
bersama ombak di permadani, kutuangkan bahasa
dalam bilur-bilur aksara
sebuah tulisan yang bergerak
dan bernyawa
(acvr gothess) mungkin dengan tulisan, aku bisa merajam dengan lebih kejam, lebih kekal,
dari sekedar jagal
dan sang kelana akan menuntunku
pada pengetahuan
tersembunyi
dari mata rabun
para pendusta
dari kesaksian yg sekarat